Macam-macam Sihir
Sihir memiliki banyak macam, para ulama
menyebutkan ada lebih dari seratus bentuk dan macam sihir, tetapi dalam
kesempatan ini akan kita sebutkan beberapa bentuk yang paling populer dan
paling diminati manusia. Diantara macam-macam sihir tersebut adalah:
a.
Sihir Pemisah ( sihr at-tafriq )
yaitu
sihir yang dilakukan dengan bantuan setan untuk memisahkan antara seorang suami
dengan istrinya, anak dengan bapaknya, saudara dengan saudaranya. Sihir dalam bentuk
ini adalah sihir yang paling berbahaya, karena dapat merontokan bangunan
masyarakat.
Imam
Muslim meriwayatkan satu hadits dari Jabir, ia berkata: Rosulullah bersabda“
Sesungguhnya Iblis meletakan singgasananya di air, lalu ia mengutus bala
tentaranya, yang paling dekat denganya adalah yang paling besar fitnahnya,
salah satu dari mereka datang dan berkata,”aku sudah melakukan ini dan itu”, ia
berkata,”kamu belum melakukan apapun”, kemudian datang yang lain dan
berkata,”aku tidak meninggalkan seseorang hingga aku berhasil memisahkanya
dengan istrinya”, maka Iblis memberinya kedudukan yang dekat denganya dan
berkata,” ya kamu sudah berbuat sesuatu.”
b.
Sihir perbintangan ( sihr an-nujum )
Ilmu
perbintangan ada dua macam:
Pertama: Ilmu perbintangan (ilmu an-najaamah ) yang membahas
tentang pengaruh bintang terhadap kejadian-kejadian di bumi. Ilmu perbintangan
dalam bentuk ini merupakan satu bentuk sihir yang diharamkan, karena ia
mengajarkan keyakinan bahwa bintang-bintang memilki pengaruh bagi terjadinya
berbagai peristiwa di bumi.
Rosulullah bersabda: “ Barangsiapa mempelajari
sebagian dari ilmu nujum, maka sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian dari
illmu sihir, setiap bertambah ilmu yang dipelajarinya bertambah pula dosanya.” (
HR: Abu Dawud dan sanadnya sohih).
Bahkan ia dapat dikategorikan syirik, karena menjadikan
sekutu bagi Allah dalam ar-rubuubiyah.
Kedua:
Ilmu hisab ( ilmu al-hisab ), yaitu ilmu perbintangan untuk
mengetahui pergantian musim dan waktu-waktu solat. Ilmu ini bukan bagian dari
sihir, karena ia merupakan pengetahuan tentang hal yang nyata dan dapat
dilihat, dan Allah menciptakan bintang-bintang untuk memberi manfaat
bagi alam, diantarnya: hiasan bagi langit, alat untuk melempar setan, dan sebagai
tanda-tanda untuk menunjuk arah dsb.
Dalam
hal ini Allah berfirman yang artinya: “ Dan sungguh telah kami hiasi
langit yang dekat, dengan bintang-bintang, dan kami jadikan bintang-bintang itu
sebagai alat pelempar setan..” (QS: Al-Mulk: 5 ). Dan berfirman yang
artinya: “ Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu
menjadikanya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.” (QS:
Al-An’am: 97).
c.
Sihir tipuan dan pengkhayalan ( sihr al-khida’ wa at-takhoyyul )
Yaitu:
Sihir yang dilakukan dengan cara menguasai khayalan korban, sehingga ia melihat
sesuatu yang diinginkan penyihir seakan-akan nyata. Sihir jenis ini dapat
dilakukan dengan menggunakan dua instrument yang dapat mempengaruhi khayalan
orang, sehingga penyihir dapat mengendalikan khayalan korban dan mengarahkanya
sesuai dengan kemauanya. Dua instrument itu adalah: Mensihir dan menguasai
pandangan korban ( sihr al-uyun) dan memasukan rasa takut (al-istirhaab).
Karena itu Allah berfirman terkait bentuk sihir para tukang
sihir Fir’aun, yang artinya: “ Dia (Musa) berkata,” Lemparkanlah (lebih
dahulu)! “ Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak
dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang
hebat.” (QS: Al-A’rof: 116).
Diantara
contoh dari jenis sihir khayalan yang kita temukan saat ini adalah apa yang
dilakukan sebagian penyihir yang berkedok pesulap, misalnya mereka memasukan
telur melalui mulut kemudian mengeluarkanya dari mata, atau menelan sejumlah
silet kemudian mengeluarkanya dalam kondisi terikat rapi, atau memperlihatkan
satu tas berisi kertas kemudian mensihir pandangan hadirin sehingga mereka
melihatnya berubah menjadi uang, dsb.
d.
Sihir dalam bentuk bacaan-bacaan atau mantra-mantra dan jampi-jampi yang
digunakan sebagai sarana untuk dapat mengundang setan agar menyakiti korban.
Dalam hal ini Allah memerintahkan kita agar berlindung darinya, Dia
berfirman: “ Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang
meniup pada buhul-buhul (talinya).” (QS: Al-Falaq:4).
e.
Sihir melalui ramuan-ramuan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, akal dan
kecenderungan korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar